hhg

Epilogue ความทรมานแห่งการรอคอยมีวันสิ้นสุดเสมอ 2 ปีต่อมา ภาพของเหมือนคินทร์ในความคิดของเมืองน่านไม่ค่อยชัดเจน เท่าไหร่นัก มันเลือนราง ฟุ้งๆ เหมือนภาพแห่งความฝัน สองปีแล้วที่ คนตัวเล็กได้แต่เฝ้ารอการกลับมาของใครอีกคน เขาเชื่อว่าคนตัวสูงจะ ต้องกลับมาในสักวันหนึ่ง และหน้าที่ของเขาก็คือการตั้งหน้าตั้งตารอ คอยต่อไป เขาได้ข่าวของเหมือนคินทร์ในช่วงสองเดือนแรกหลังจาก เจ้าตัวเดินทางกลับอเมริกา และหลังจากนั้นเขาก็ไม่ได้ข่าวอีกฝ่ายอีก เลย น่านมั่นใจว่าเหนือคงจะอยู่ที่ไหนสักแห่งบนโลกใบนี้ เดินทางและ หยุดพักไปเรื่อยๆ จากที่แห่งหนึ่งไปยังอีกแห่ง เพียงแต่เขาก็ได้แต่หวัง ว่าที่สุดท้ายจะมาถึงในเร็ววัน ตอนนี้เมืองน่านเรียนอยู่ปีสี่ การเรียนค่อนข้างหนัก กิจกรรมก็ เยอะเช่นเดียวกัน เขาจึงไม่มีเวลามานั่งคิดฟุ้งซ่านเท่าไหร่ ครอบครัว ของเขาเองก็ยังคงเหมือนเดิม คนตัวเล็กยอมรับที่พ่อไม่สนใจมา ตั้งแต่แรกได้แล้ว แต่เขาก็ดีใจที่อย่างน้อยอีกฝ่ายก็ยอมรับในการ ตัดสินใจของเขา ใช้ชีวิตของเมืองน่านที่เป็นเมืองน่านจริงๆ “หมอกเป็นอะไร เห็นนั่งยิ้มน้อยยิ้มใหญ่” เมืองน่านมักสงสัย พฤติกรรมแปลกประหลาดของเพื่อนอย่างสัตยา เขาเจ...

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN, TEORI MANAJEMEN KLASIK, PENDEKATAN TEORI MANAJEMEN

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat seseorang memiliki sebuah visi dan misi yang sama maka mereka akan membuat suatu perkumpulan, dan jika perkumpulan tersebut semakin besar dan berkembang maka akan menjadi suatu organisasi. Berikut ini didalam makalah ini dijelaskan macam – macam perkembangan teori organisasi di dalam perkembangan sejarahnya. Yaitu teori organisai klasik, neo klasik dan modern.
Perkembangan awal mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan munculnya teori neo klasik. Beberapa teori perspektif dan sekelompok prinsip - prinsip pengorganisasian telah dikemukakan oleh ilmuan dari berbagai negara pada permulaan separuh abad ini, yakni Manajemen Ilmiah, Organisasi Birokrasi, dan Manajemen Administratif. Teori - teori yang direkomendasikan oleh masing -masing teoritis organisasi tersebut agak berbeda. Teori organisasi neo klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Organisasi Neo Klasik merubah, menambah, dan dalam hal memperluas teori klasik. Teori neo klasik didefinisikan sebagai suatu organisasi kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasan pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neo klasik banyak menekankan pentingnya aspek psikologis (emosi).
 Perkembangan teori organisasi dimulai pada tahun 1919 dengan lahirnya teori manajemen ilmiah, dan berakhir pada tahun 1960 - an dengan lahirnya teori modern yang mengakomodasi segi manusia, mesin, teknologi, dan lingkungan sebagai dasar peningkatan produktivitas organisasi.

Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang Evolusi Teori Manajemen dan macam – macam Teori Manajemen
Menjelaskan tentang Teori Manajemen Klasik dan menyebutkan macam – macam Teori Manajemen Klasik
Menjelaskan tentang Pendekatan Teori Manajemen


Tujuan
Untuk memberitahukan atau memperlajari kepada mahasiswa tentang perkembangan teori organisasi pada zaman ke zaman. Dan mengerti sebuah struktur organisasi yang diterapkan pada zaman tersebut dan untuk mengetahui tentang pengertian, siapa – siapa saja tokohnya, aliran –aliran, dan menambah pengetahuan mahasiswa supaya lebih memahami materi yang disampaikan, khususnya teori organisasi.







BAB II
PEMBAHASAN
A. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
1. Teori Manajemen Klasik
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
• Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut &quot : Bapak Personal Manajemen Modern&quot. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
• Henry Fayol (1841 -1925)
Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a) Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
b) Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c) Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d) Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
e) Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
Manajemen Klasik :
1. Pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. Investasi terbesar adalah karyawan
3. Tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. Adanya skema pembagian keuntungan.

2. Teori Perilaku
Tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu consideration dan initiating structure. Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada produksi/hasil. Sementara itu, model leadership continuum dan Likert’s Management Sistem menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin terhadap bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya menggambarkan secara grafik kriteria yang digunakan oleh Ohio State University dan orientasi yang digunakan oleh Michigan University. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi. Jadi prilaku yang menyimpang dari kepemimpinan bangsa ini, hemat saya tidak mencitrakan kepribadian seorang pemimpin yang humanis dan cendrung kepada Ambition of blind bagi dirinya dan golongannya yang tidak dapat termanifestasi bagi masyarakat keseluruhan. Pemimpin bukan hanya menjadi milik segolongan orang tetapi milik semua golongan, termasuk pemimpin negeri ini.

3. Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatifseperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi computer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien model kuantitas pesanan ekonomi (Economic Order Quantity Model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “Whiz Kids”. Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford. Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
1. Perumusan maslah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendekatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

4. Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
A. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (Devision of Labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
• Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
• Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
• Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
• Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.

B. Teori Manajemen Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain :
1. Frederick Winslow Taylor
Dari hasil penelitian dan analisanya Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
• Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
• Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
• Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
• Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dan pekerja.
2. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 – 1924 dan 1878 – 1917 ).
3. Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya adalah :
• Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
• Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
• Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
• Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
4. Harrington Emerson ( 1853 – 1931 ).

C. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu :
1. Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu :
• Teknik produksi dan manufakturing produk,
• Komersial
• Keuangan
• Keamanan
• Akuntansi dan
• Manajerial.
Hendry Fayol juga mengemukakan 14 prinsip manajemen yaitu :
• Devision of work
• Uathority and Responsibility
• Dicipline
• Unity of Command
• Unity of Direction
• Subordination of Individual Interst to Generale Interest
• Renumeration
• Centralization
• Scalar Chain ( garis wewenang )
• Order
• Equty
• Stability of Tonure of Personel
• Initiative
• Esprit the Corps.

D. Teori Hubungan Manusiawi ( Neo Klasik )
Aliran ini timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
1. Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )
2. Elton Mayo ( 1880 – 1949 )

E. Teori Hubungan Modern ( Ilmu Pengetahuan ) Teori Perilaku
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
1. Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
2. Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua factor.
3. Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4. Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
5. Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
6. Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
7. Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari system explotatif, otoritatif sampai system, partisiatif kelompok.
8. Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.

B. TEORI MANAJEMEN KLASIK
Pada tahun 1800-an, teori manajemen klasik muncul dan berkembang dengan cepat seiring dengan booming- nya revolusi industri di inggris. Asumsi teori manjemen klasik adalah bahwa setiap manusia berfikir secara logis, rasional, dan kerja merupakan sesuatu yang mereka harapkan (fattah :2000:22). Premis bahwa organisasi bekerja pada proses yang rasional dan logis dengan pendekatan yang ilmiah dan berlangsung secara runut menurut struktur organisasi. Runut berdasarkan struktur atau anatomi dari sebuah organisasi bisa dibaca: Birokrasi. Teori manajemen klasik tidak bisa dilepaskan dengan istilah yang biasa kita kenal BIROKRASI.
Manajemen klasik muncul karena kebutuhan terhadap pedoman dalam mengelola sebuah organisasi yang cakupannya cukup kompleks. Seperti pabrik misalnya. Manajmen klasik tidak dilahirkan. Tetapi bisa diajarkan asal prinsip-prinsip yang menjadi dasar dan teori bisa diterapkan sepenuhnya.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : Teori Birokrasi, Teori Administrasi, dan Teori Manajemen Ilmiah.
1. Teori Birokrasi
Sebenarnya teori birokrasi ini berkembang dari ilmu sosiologi, bukan berasal dari praktek dan pengalaman manajemen. Teori birokrasi ini memiliki ciri struktur yang bisa ditemukan disebuah organisasi yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.
Ada beberapa ciri birokrasi secara umum menurut Weber, seorang pakar ekonomi, yaitu:
Adanya pembagian kerja yang jelas
Adanya hierarki wewenang yang ditetapkan dengan baik
Program program yang rasional
Adanya sistem peraturan yang meliputi hak dan kewajiban para pemegang jabatan
Hubungan yang sifatnya impersonal
Kita bisa lihat, struktur organisasi adalah hal yang utama dalam organisasi yang birokratis.
2. Teori Administrasi
Teori administrasi berkembang pesat karena pemikirian pemikiran dari para ahli seperti Lyndall Urwick dan ekonomi kenamaan Henry Fayol dan juga Mooney dan Reiley dari Amerika.
Aktivitas industri bisa dibagi enam golongan menurutHenry Fayol:
Kegiatan teknikal
Kegiatan keuangan (financial )
Kegiatan akuntansi
Kegiatan komersil
Kegiatan keamanan
Kegiatan manajerial
Selain itu, Henry Fayol juga membahas kaidah kaidah manajemen yang kemudian menjadi dasar perkembangan dalam teori administrasi :
Pembagian kerja
Tanggung jawab dan wewenang
Kesatuan pengarahan
Kesatuan perintah
Balas jasa
Disiplin
Mengutamakan kepentingan umum (organisasi) diatas kepentingan pribadi
Sentralisasi
Aturan
Rantai scalar
Kelangsungan personel
Inisiatif
Keadilan
3. Teori Manajemen Ilmiah
Teori manajemen ilmiah memiliki beberapa prinsip utama menurut Freerick Winslow Taylor yang merupakan pelopor dari teori manajemen ilmiah, prinsip tersebut secara ringkas diantaranya :
Memilih satu pekerjaan yang terbaik pada setiap tugas tertentu. Kemudian memberi pendidikan dan pelatihan terhadap pekerja.
Menerapkan metode ilmu pengetahuan pada setiap kegiatan dan menghapuskan sistem coba-coba. Setiap pekerja harus mengaplikasikan hasil dari ilmu pengetahuan saat melakukan tugasnya.
Bekerja sama dengan baik antara pekerja dan para pimpinan organisasi.
Teori manajemen ilmiah juga fokus memperhatikan masalah tingkat produktivitas kerja. Henry Laurance Gantt (1861 - 1919) memiliki gagasan seperti ini :
Kerja sama yang menguntungkan antara pekerja dan manajer dalam mencapai tujuan bersama
Menciptakan seleksi yang ilmiah terhadap para pekerja
Pembayaran upah pekerja menggunakan sistem bonus
Adanya instruksi kerja yang lebih terperinci
Produksi masal sebuah produk adalah salah satu sumbangsih nyata dari teori manajemen ilmiah. Sebuah barang diproduksi sebanyak banyaknya dengan cepat dan sangat efisien.
Teori ini mendorong manajemen lebih profesional. Menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang lebih rasional. Tidak begitu kaku.
Namun, teori manajemen ilmiah ini juga memiliki keterbatasan. teori ini mengasumsikan bahwa pekerja tidak berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan fisik dan kebutuhan ekonominya.
Pada perjalanan dan prakteknya, teori manajemen ilmiah ini cenderung meningkatkan produktivitas melalui eksploitasi para pekerja. Mungkin ada pendekatan yang cocok untuk tempat dan waktu tertentu. Namun juga tidak bisa diaplikasikan pada kondisi, tempat dan waktu yang lain.

C. PENDEKATAN DALAM TEORI MANAJEMEN
1. Pra Klasik
Praktek-praktek manajerial dan manajer ahli serta perhatiannya terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi sudah ada sejak sebelum Revolusi Industri di Inggris.
Praktek-praktek manajerial telah ada sejak jaman Babilonia, Mesir, Cina, Romawi, yang terbukti dari hasil-hasil yang dicapai oleh Negara-negara tersebut.
Sudah ada hierarkhi organisasi, spesialisasi, konsep staf dan deskripsi kerja.
Adanya Revolusi Industri merupakan puncak kejadian dan perubahan dalam manajemen kerja sama dalam organisasi.
Mulai diterapkannya teknik mesin dalam proses produksi dan adanya kerja sama yang besar dan rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dalam organisasi tersebut.

2. Pendekatan Klasik (Pendekatan Tradisional/Pendekatan Mekanistik )
      Cabang Utama Pendekatan klasik untuk manajemen adalah :
a) Pendekatan Manajemen Ilmiah
b) Pendekatan Manajemen Administratif
c) Pendekatan Manajemen Birokrasi

Pendekatan Manajemen Ilmiah
Tokoh gerakan manajemen ilmiah adalah FW. Taylor (Bapak gerakan manajemen ilmiah). Karyanya adalah Principles of Scientific Management. Pemikirannya adalah Teori Fisiologi, yaitu pengaturan penggunaan fisik manusia sebaik-baiknya dalam proses produksi. Revolusi industri merupakan puncak kejadian dan perubahan manajemen dalam organisasi, dan mulaiditerapkannya teknik mesin dalam proses produksi serta adanya kerja sama yang besar dan rumit sehinggamemerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dalam organisasi tersebut.
Pendekatan Manajemen Administratif
Tokoh : Henry Fayol
Tokoh Pendekatan Manajemen Administratif adalah Henry Fayol. Pendekatan Manajemen Administratif adalah pendekatan yang berpusat pada prinsip-prinsip yang dapat digunakan oleh manajer untuk koordinasi kegiatan dlm organisasi.
Pendekatan ini menitik beratkan pada para manajer (Top Level Theory).
Aspek-aspek pokok yang dibahas dalam Manajemen Administratif:
a) Aktivitas Organisasi, meliputi bidang:
            - Kegiatan Komersial
            - Kegiatan Finansial
            - Kegiatan pengamanan
            - Akuntansi
b) Fungsi-fungsi Manajemen. Fungsi-fungsi manajemen harus dilaksanakan oleh manajer. Fungsi pertama mendahului fungsi yang lain ( fungsi planning –> fungsi controlling ).
c) Prinsip-prinsip manajemen yang jumlahnya 14 prinsip. Prinsip-prinsip tersebut bersifat fleksibel dapat disesuaikan dengan kondisi.
Prinsip-prinsip manajemen:
1. Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi
2. Adanya wewenang dan tanggung jawab
3. Disiplin. Tiap kegiatan dapat berjalan dengan wajar jika tiap-tiap pegawai mentaati dan menghormati peraturan organisasi
4. Kesatuan perintah. Tiap-tiap pegawai harus menerima perintah hanya dari satu atasan saja, supaya tidak bingung.
5. Kesatuan arah. Tiap kegiatan organisasi dengan tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang manajer
6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
7.Imbalan atau pemberian upah harus diberikan secara adil dan layak
8. Sentralisasi atau pemusatan. Setiap tanggung jawab akhir pelaksanaan kegiatan pada akhirnya disentralisasi pada orang yang menduduki posisi puncak.
9. Jenjang. Kedudukan orang-orang perlu disusun dalam satu jenjang dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
10. Keteraturan atau Tata tertib. Perlu pembuatan jadwal dan aturan jam kerja.
11. Keadilan. Terhadap semua bawahan, manajer harus berlaku adil, sama, baik dan jujur. Dengan begitu akan membangun loyalitas dan inspirasi bawahannya.
12. Stabilitas masa jabatan. Pergantian pegawai yang tinggi dan tidak diperlukan menunjukkan manajemen yang buruk.
13. Prakarsa. Memberi kesempatan pada karyawan untuk memecahkan masalah dalam pekerjaannya.
14. Semangat korps. Membangun kebersamaan dan semangat bersatu antara sesama anggota organisasi.
d) Pendidikan manajemen
- melihat bahwa kemampuan manajerial atau keterampilan manajerial penting.
- perlu ada pengajaran manajemen melalui pendidikan formal disekolah-sekolah
- perlu adanya teori-teori manajemen.
Pendekatan Manajemen Birokrasi
Merupakan pendekatan manajemen ideal untuk organisasi.
Menekankan pada aturan-aturan, herarkhi, pembagian kerja yang jelas dan tuntas, mengikuti prosedur-prosedur, menitik beratkan pada struktur organisasi secara menyeluruh.



3. Pendekatan Manajemen Perilaku
Cabang utama pendekatan ini :
1) Pendekatan hubungan manusia
Tokoh : Elton Mayo
Pemikirannya: Howthorne study.
Produktivitas bukan disebabkan oleh aspek fisik (lingkungan kerja, upah, dll), tetapi disebabkan oleh saluran reaksi emosional yang rumit (perhatian pimpinan, supervisor yang simpatik, hubungan baik dengan teman kerja/atasan, dsb.
Pendekatan humanistis : menekankan aspek manusiawi.
Melengkapi teori klasik (mekanistik).
2) Pendekatan Perilaku
Menekankan faktor manusia secara manusiawi dan individual
Tokoh : Abraham Maslow
Pemikirannya : Herarkhi kebutuhan manusia
Manusia memasuki organisasi untuk memenuhi kebutuhannya (kebutuhan fisik, mencari teman, harga diri,mendapatkan penghasilan, dsb)
Organisasi ingin berproduksi memerlukan sumbangan (kerja) dari tenaga kerja
Herarkhi kebutuhan manusia (A. Maslow):(Kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan afiliasi, kebutuhanpenghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri)
Manajer: harus mampu mengintegrasikan baik kebutuhan organisasi maupun kebutuhan karyawannya, dan membimbing para pekerja untuk diarahkan padatujuan-tujuan organisasi.
PERBEDAAN PENDEKATAN MEKANISTIS DAN HUMANISTIS
Mekanistis
No.
Humanistis

Pekerja dianggap sebagai manusia rasional.
1.
Pekerja dianggap sebagai
 manusia sosial

Menekankan pada hubungan formal dan impersonal.
2.
Menekankan hubungan
sosial dan interpersonal

Motivasi melalui pemenuhan kebutuhan ekonomi
3.
Motivasi melalui
pemenuhan kebutuhan sosial

Produktivitas ditingkatkan melalui perbaikan kondisi fisik
4.
Produktivitas  ditingkatkan
melalui perbaikan kondisi sosial


4. Pendekatan Kuantitatif
Dikembangkan untuk menyelidiki bagaimana teknik2 kuantitatif dapat meningkatkan pembuatan keputusan managerial.
Dasar pendekatan kuantitatif : adanya asumsi bahwa teknik matematik, statistik dan bantuan informasi dapat digunakan untuk pembuatan keputusan, pemecahan masalah managerial dan efektivitas organisasi.
Cabang-cabang utama pendekatan kuantitatif :
     1). Manajemen science (berbeda denga scientific management).
        Yaitu menggambarkan aplikasi ilmiah dari teknik2 matematik dan metode statistik untuk problem-problem manajemen.
2). Manajemen operasi.
         Merupakan perkembangan dari management science dalam organisasi dengan penggunaan komputer untuk pemrosesan data secara cepat.

5. Pendekatan Manajemen Kontemporer
Pendekatan mekanistis dan pendekatan humanistis belum dapat menjelaskan efektivitas organisasi karena lebih menekankan pada dimensi internal organisasi. Ternyata efektivitas organisasi juga ditentukan oleh dimensi eksternal organisasi. Pendekatan ini disebut pendekatan kontemporer “atau” pendekatan modern untuk manajemen. Pendekatan modern menghormati “pendekatan klasik”, “pendekatan perilaku” dan “pendekatan kuantitatif”. Para ahli mengakui bahwa tidak satupun teori/pendekatan yang berlaku universal untuk segala situasi, karena setiap organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Cabang utama pendekatan kontemporer:
1. Teori sistem
Dasar anggapan teori system:
a) Memandang organisasi sebagai suatu sistem, baik sistem terbuka maupun tertutup, yaitu bagian2 yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan bersama.
b) Memandang organisasi sebagai subsistem dari sistem global sehingga tergantung pada lingkungan sistem tersebut.
Kesimpulannya adalah dalam perspektif pendekatan sistem, organisasi dan kegiatan-kegiatan manajerial dipandang sebagai kesatuan yang terdiri atas bagian2 yang saling berhubungan. Kegiatan dari bagian manapun dalam organisasi mempengaruhi kegiatan dari setiap bagian yang lainnya.
    Untuk mempersatukan bagian-bagian organisasi secara keseluruhan atau sebagai satu kesatuan, manajer harus berkomunikasi dengan para pegawai serta bagian-bagian lain dan lingkungannya.

2. Pendekatan Kontingensi
Juga disebut Pendekatan Situasional. Pendekatan ini menekankan bahwa tindakan manajerial yang tepat tergantung pada universal yang dapat diterapkan dalam segala situasi organisasi (lingkungan organisasi).Satu pendekatan barangkali efektif digunakan dalam mengatasi masalah pada situasi tertentu tetapi tidak tepat lagi pada situasi yang lain. Situasi yang dimaksud disebut variable kontingensi.

Tokoh –tokoh penting dalam manajemen dan kontribusinya :
Henry Fayol
Manajemen merupakan kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan bahkan dalam rumah tangga yang digabungkan dalam 14 prinsip manajemen, antara lain:
pembagian kerja
wewenang dan tanggung jawab
disiplin
kesatuan komando
kesatuan
mengesampingkan kepentingan individu dan mendulukan kepentingan umum
balas jasa
sentralisasi
rantai scalar
tatanan
kesamaan
stabilitas personalia
inisiatif
semangat kesatuan, korps
Frederick Winslow Taylor
Dalam bukunya Principles of Scientific Management, Taylor berpendapat bahwa empat prinsip manajemen akan meningkatkan efisiensi produksi sehingga menghasilkan keuntungan baik bagi para pekerja maupun maupun manajemen.
Empat Prinsip Manajemen :
Kembanglah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama
Secara ilmiah pilihlah dan kemudian lihatlah, ajarilah dan kembangkanlah pekerjaan tersebut
Bekerja samalah dengan para pekerja sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi
Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajer dan para pekerja.
Frank dan lilian Gilbreth
Sepasang suami istri ini menciptakan sebuah alat yang disebut mikronometer yang mencatat gerakan pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan tiap gerakan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar yang mereka sebut therbligs.

Max Weber
Max Weber berpendapat bahwa tipe organisasi yang disebut birokrasi adalah bentuk organisasi yang dicirikan oleh tenaga kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci dan sejumlah hubungan yang impersonal. Birokrasi juga sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan itu dapat dilakukan dalam kelompok yang besar.
Herrrington Emerson
Berpendapat bahwa kendala yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu Emerson menganjurkan:
tujuan jelas
kegiatan logis
staf memadai
disiplin kerja
balas jasa yang adil
laporan terpercaya
urutan instruksi
standar kegiatan
kondisi standar
operasi standar
instruksi standar
balas jasa insentif.

Inti Dari Beberapa Pendekatan Manajemen :
Pendekatan Klasik
Dalam pendekatan ini, lebih berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja se-efisien mungkin.
Pendekatan Kuantitatif
Dalam pendekatan ini, menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk membantu proses pengambilan keputusan.
Pendekatan Perilaku
Dalam pendekatan ini, mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan (perilaku) orang yang bekerja di sebuah organisasi.
Pendekatan Kontemporer
Dalam pendekatan ini, sebuah organisasi menerima atau mengambil input (sumber-sumber daya) dari lingkungannya dan mengubah atau memproses sumber-sumber daya tersebut menjadi output yang kemudian disebarkan lagi ke lingkungannya.
Pendekatan situsional
Dalam pendekatan ini, suatu organisasi bersifat unik menghadapi situasi-situasi yng berlainan dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda.

Perbedaan Dari Berbagai Pendekatan Manajemen :
● Perbedaan Pendekatan Manajemen
Pendekatan Klasik Berfokus pada teori manajemen ilmiah (menjalankan tugas dengan se-sefisien mungkin) dan teori administrasi umum (apa yang dikerjakan manajer dengan menggunakan praktik-praktik manajemen yang baik).
●Pendekatan Kuantiaif Berfokus pada perbaikan atau pengambilan keputusan berdasarkan teknik kuantitatif.
●Pendekatan Perilaku Berfokus pada tindakan-tindakan (perilaku) pekerja (SDM) dalam suatu organisasi.
●Pendekatan Kontemporer Berfokus pada proses untuk menghasilkan output dan bagaimana cara pengelolaan suatu organisasi.


BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dari kesimpulan yang telah disampaikan, teori organisasi klasik, Pada teori klasik digambarkan sebagai sangat tersentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku. Teori – teori yang direkomendasikan oleh masing – masing teoritis agak berbeda.
Konsep – konsep tentang organisasi berkembang mulaitahun 1800-an, sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional. Teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu, dalam kerajaan Mesir, Cina, dan kekaisaran Romawi.
Maka dapat disimpulkan organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan. Dengan organisasi masyarakat dapat mengaktualisasikan dirinya. Didunia ini tak ada satupun yang hidup tanpa organisasi mulai zaman dulu sampai sekarang karena organisasi memiliki peranan yang sangat penting.



















Comments

Popular posts from this blog

Makalah Bandung Lautan Api

hhg

20 Karakter Cowok Tertampan Di Anime Naruto